Geger Perampokan 129 Kg Emas di Jakarta, Terbongkar Gara Gara Sosok yang Satu ini Skip to main content

Geger Perampokan 129 Kg Emas di Jakarta, Terbongkar Gara Gara Sosok yang Satu ini

Foto : Ilustrasi Emas

28MN - Emas selalu menjadi incaran karena nilainya yang tinggi. Di Jakarta pada tahun 1970-an, terjadi perampokan besar-besaran yang melibatkan 129 kg emas dari berbagai toko. Perampokan ini dilakukan dengan sangat rapi sehingga polisi kesulitan menangkap pelakunya. Namun, berkat bantuan seorang dukun, akhirnya kasus ini terbongkar. 

Pada tahun 1970-an, seorang pemuda bernama Johanes Hubertus Eijkenboom, atau lebih dikenal sebagai Johny Indo, memulai aksinya. Johny yang menikah pada usia muda, harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Setelah ayahnya meninggal, beban Johny semakin berat karena harus menanggung ibu dan adik-adiknya. Dia bekerja sebagai montir hingga sopir truk, tetapi akhirnya beralih ke dunia hiburan sebagai model dan aktor film. Namun, ketika tidak ada tawaran kerja, Johny sering kali kehabisan uang.

Dalam situasi tersebut, Johny memutuskan untuk merampok toko emas setelah diajak oleh seorang temannya. Pada 20 September 1977, Johny memimpin perampokan di sebuah toko emas di Kebon Kacang, Tanah Abang, dan berhasil membawa pulang 2 kg emas. Keberhasilan ini membuatnya semakin percaya diri untuk melanjutkan aksinya.

Johny Indo dan Perampokan 129 Kg Emas

Dalam rentang waktu 1977-1978, Johny melakukan serangkaian perampokan emas dengan total jarahan mencapai 129 kg. Untuk mengelabui polisi, perampokan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup berjauhan. Meskipun sering muncul di layar kaca sebagai aktor, Johny berhasil menutupi identitas aslinya sebagai seorang perampok.

Keluarga Johny tidak menyadari aktivitas kriminalnya. Bahkan, istrinya, Stella, sempat bertanya mengenai perampokan emas yang sedang marak tanpa mengetahui bahwa Johny adalah pelaku utamanya. 

Akhir Perjalanan Johny Indo

Meski berhasil menghindari penangkapan selama beberapa waktu, akhirnya polisi berhasil menangkap komplotan Johny pada 18 April 1979. Namun, Johny sendiri berhasil melarikan diri sebelum polisi sampai di rumahnya. Dia kemudian pergi ke Sukabumi setelah mendapatkan petunjuk dari seorang dukun di Ancol yang menyarankan untuk bertapa di sebuah gua di Gunung Guruh.

Dukun yang dia temui di Sukabumi merasa takut jika dianggap menyembunyikan penjahat, sehingga melaporkan keberadaan Johny kepada polisi. Pada 26 April 1979, polisi akhirnya menangkap Johny di tempat persembunyiannya. 

Pengadilan menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Johny, yang menjalani masa hukumannya di Nusa Kambangan. Selama masa tahanan, Johny bertaubat dan menjadi penganut Kristen yang taat, sebelum akhirnya berpindah agama menjadi Islam dan mengubah namanya menjadi Umar Billah. Johny Indo meninggal pada 26 Januari 2020.

Artikel ini menyoroti bagaimana Johny Indo, yang sempat menjadi tokoh terkenal di dunia hiburan, akhirnya terjebak dalam dunia kejahatan dan mengakhiri hidupnya dengan penuh penyesalan.